Notification

×

Iklan

Iklan

Goha cs Hadirkan "GIZITOUCH" di Hative Besar Melalui PkM: Membangun Sentuhan Berdaya Lewat Pelatihan Oxikasih dan Edukasi MP-ASI

| Monday, June 30, 2025 WIB Last Updated 2025-07-28T04:13:14Z

Ambon, 26 Juni 2025 – Tim dosen dari Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) kembali menunjukkan komitmen dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “GIZITOUCH": Membangun Sentuhan Berdaya melalui Pelatihan Praktik Oxikasih dan Edukasi MP-ASI bagi Kader di Desa Hative Besar.”
 
Kegiatan yang berlangsung di Desa Hative Besar ini dipimpin oleh Ns. Maria M. Goha, M.Kep (Ketua), dengan anggota tim Ns. Westy Tahapary, M.Kep (Anggota), dan mendapat sambutan hangat dari pemerintah desa setempat. Pejabat Desa Hative Besar, Nuansa J. Sangadji, S.STP., M.Si (Ketua Mitra) yang juga hadir dalam kegiatan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kampus yang menyentuh langsung kebutuhan kesehatan dasar masyarakat.
 
"Kami sangat menyambut baik kegiatan ini, karena pemberdayaan kader kesehatan akan memperkuat upaya promotif dan preventif di tengah masyarakat," ujar Sangadji.
 
"GIZITOUCH" merupakan gabungan dari kata gizi dan touch (sentuhan), yang mencerminkan pendekatan holistik dan humanis dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui praktik keperawatan inovatif. Salah satu metode unggulan yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah praktik “Oxikasih”, yaitu kombinasi stimulasi sentuhan penuh kasih dan teknik oksigenasi sederhana yang berorientasi pada peningkatan bonding ibu dan anak serta optimalisasi tumbuh kembang balita.
 
Selain itu, para kader juga dibekali edukasi tentang pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai usia, bergizi seimbang, serta berbasis potensi lokal. Pelatihan ini dirancang secara interaktif dengan demonstrasi praktik langsung, diskusi kelompok, dan simulasi edukasi masyarakat.
 
Menurut Ns. Maria M. Goha, M.Kep, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis UKIM dalam menjembatani ilmu keperawatan dengan praktik nyata di komunitas. “Kami ingin agar kader sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan mampu menjadi agen perubahan yang mendorong perilaku hidup sehat, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” jelasnya.

Antusiasme para kader dan dukungan penuh dari pemerintah desa menjadi cerminan bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat sangat penting dalam membangun kualitas kesehatan keluarga. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan dan direplikasi di desa-desa lain di wilayah Kota Ambon dan sekitarnya.

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update